Saturday, February 16, 2019

Belajar dari Anak Suku Dayak Penghuni Hutan Kalimantan


Anak-anak ini merupakan anak Suku Dayak penghuni hutan Kalimantan. Selama satu tahun saya diberi kesempatan untuk belajar dengan mereka tentang banyak hal.
            Desa Sidai Kecamatan Ledo Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, merupakan tempat tinggal meraka yang juga tempat tinggal saya selama satu tahun pengabdian. Desa ini dihuni oleh Suku Dayak Bekati. Membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai ke desa ini bila dijangkau dari kota kecamatan. Medan jalan pegunungan yang berupa tanah merah ketika hujan berubah menjadi lumpur, sehingga sulit untuk dilalui merupakan penyebab lamanya perjalanaan.  Sehingga desa ini belum ada listrik PLN, bahkan air bersih pun belum menjangkau desa ini. Penerangan ketika malam adalah pelita dan lampu surya pembagian dari pemerintah. Kegiatan MCK (mandi cuci kakus) dilakukan di sungai terdekat. Suatu kebahagian jika hujan datang karena mereka tidak perlu jauh-jauh mengambil air untuk memasak. Bila hujan tidak turun, maka mereka harus mengambil air di sungai bagian atas di mana tidak digunakan untuk mandi ataupun cuci.
            Anak-anak inilah yang bertugas mengambil air setiap harinya. Karena orang tua mereka pagi-pagi sudah pergi menoreh getah karet, ataupun pergi ke hutan untuk meladang dan berkebun. Mengambil air, meraka lakukan sepulang sekolah. Mencuci piring kotor, mencari kayu bakar di hutan, mencari rebung, pakis, ataupun menjala ikan di sungai sudah biasa mereka lakukan, bahkan anak-anak yang duduk di kelas 4 sudah mampu menoreh getah karet dan ada yang mampu memasak makanan sendiri jika orang tua meraka bermalam di ladang. Waktu untuk bermain mereka lakukan ketika mereka sudah selesai mengambil air dan mencuci piring kotor, atau bermain sembari mencari kayu bakar, rebung ataupun pakis. Terkadang sepulang sekolah mereka mengajak saya untuk pergi mencari rebung atau pakis. Bermain dengan mereka pun juga sering saya lakukan ketika sedang di sungai.
            Tanpa sadar mereka mengajarkan saya kemandirian. Karena, mereka yang seharusnya masih bermanja-manjaan dengan orang tua dan banyak bermain tanpa memikirkan tentang mengangkut air atau mencuci piring kotor, diharuskan untuk melakukan segala hal secara mandiri. Mereka juga mengajarkan saya bagaimana cara menikmati alam dengan cara yang menyenangkan dan bermanfaat, tanpa harus menghabisakan banyak uang tentunya. Bahasa daerah Suku Dayak Bekati pun mereka ajarkan pada saya.

“Terima kasih anakku, terima kasih atas semuanya. Pelajaran berharga yang telah kalian ajarkan akan selalu ibu kenang”
(oleh Eka Kusumawardani, S.Pd.)

No comments:

Post a Comment

Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Kebebasan setiap individu atas hak-haknya tanpa melanggar atau mengambil hak kebebasan individu lain-Ki HadjarDewantara Leb...