Tuesday, May 21, 2019

Atap yang Kunanti Tak Kunjung Menutupi


Kalimantan, merupakan pulau terbesar di Indonesia. Pulau yang dilalui oleh Garis Khatulistiwa. Pulau yang dipandang sebagai paru-paru dunia. Kali ini kita berbicara tentang salah satu kabupaten yang berada di Kalimantan Barat yakni Kabupaten Bengkayang, hasil dari pemekaran wilayah dari Kabupaten Sambas. Ada beberapa kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bengkayang yakni Seluas, Jagoi, Sanggau Ledo, Ledo, Suti Semarang dan lain-lain yang kesemuanya berjumlah 17 kecamatan.
SM-3T merupakan salah satu program pemerintah yang memiliki kepanjangan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Pada wilayah penempatan SM-3T kali ini berada di wilayah Kecamatan Seluas. Kecamatan yang kurang lebih 15km dari perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan beberapa desa yang ada didalamnya yakni Desa Malo, Panjak, Melayang, Sujah dan masih ada beberapa desa lagi.
SMA Negeri 2 Seluas, Salah satu sekolah menengah atas yang berada di kecamatan Seluas tepatnya berada di Desa Malo. SMA yang baru berdiri pada tahun 2015 ini merupakan sekolah baru yang sama sekali belum memiliki fasilitas maupun sarana dan prasarana yang memadai seperti gedung sekolah dan juga perlengkapan lain sebagai penunjang kebutuhan belajar. Namun meskipun sarana dan prasarana kurang memadai, baik siswa maupun guru tetap berusaha mempertahankan sekolah dan juga bertugas sesuai dengan tanggung jawabnya. Sehingga baik siswa maupun guru tetap bisa bekerja sama guna membangun sekolah yang berkualitas.
SMA Negeri 2 Seluas, semenjak berdiri telah menggunakan gedung milik SMP Negeri 3 Seluas sebagai gedung sementara. Terdapat 5 ruang yang dipergunakan sebagai ruang belajar dan juga ruang guru, yakni 1 ruang untuk kelas X, 2 ruang untuk kelas XI IPA, XI IPS yang dibagi dengan ruang guru, 2 kelas untuk ruang kelas XII IPA dan XII IPS.
Sekolah Menangah Atas sendiri saat ini telah diambil alih oleh provinsi, sehingga urusan untuk pembangunan gedung dan lain sebagainya harus ke provinsi terlebih dahulu. Itulah sebabnya proses pembangunan gedung terkesan lambat dan tidak diperhatikan. Mengingat lokasi dinas pendidikan provinsi itu tergolong jauh dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Namun setiap proses yang dilalui saat ini, tidak akan ada artinya apabila tidak ada kerja sama dari semua pihak, baik dari kepala sekolah, guru, karyawan dan juga siswa itu sendiri. Sekolah mengharapkan meskipun gedung yang dinanti tak kunjung berdiri, setidaknya siswa maupun guru mampu memaksimalkan fasilitas yang tersedia.

Semangat belajar bagi siswa dan semangat mengabdi guru terkadang tidak dihargai sebagaimana mestinya. Banyak penunjang lainnya yang perlu diperhatikan terutama terkait dengan wadah atau tempat di mana proses belajar mengajar itu berlangsung. Tempat tidak hanya berisi ruang kosong yang hampa dan tak berguna, namun sebagai penunjang dan penyemangat seseorang untuk melaksanakan aktivitasnya. Begitupun juga para siswa dan guru yang mengharapkan sebuah ruang yang berdindingkan semangat dan beratapkan cita-cita luhur demi kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri. Harapan untuk memiliki sebuah atap pun kian menggelora tatkala proses belajar mengajar berlangsung, pertanyaan “bu..pak.. kapan gedung kita dibangun...kami ingin belajar dengan tenang dan punya gedung sendiri..”. sebuah kalimat sederhana yang membuat kami para guru merasa prihatin dan kasihan melihat kondisi anak-anak yang seolah tidak diperhatikan. Meskipun pada dasarnya kualitas sekolah maupun seorang siswa tidak hanya ditentukan oleh tempat mereka belajar saja, namun juga ada hal-hal lain yang menjadi bahan pertimbangan ketika seorang siswa meraih sebuah prestasi. Salah satunya adalah kualitas para pengajar dan pendidik yang juga memiliki andil besar dalam membentuk karakter dan juga pola pikir peserta didik. Masa SMA menjadi masa di mana usia seseorang mendekati usia matang menuju fase kedewasaan sehingga perlu adanya pendampingan dalam setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan. Para guru atau pendidik di sini tidak hanya bertugas mengajarkan pelajaran tetapi juga bertanggung jawab penuh dalam mendidik dan mengawasi setiap gerak-gerik siswa ketika berada disekolah.(oleh Uswatun Khasanah, S.Pd.)

No comments:

Post a Comment

Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Kebebasan setiap individu atas hak-haknya tanpa melanggar atau mengambil hak kebebasan individu lain-Ki HadjarDewantara Leb...