Wednesday, March 20, 2019

Cerita dari Capkala


Capkala merupakan salah satu nama kecamatan di Kabupeten Bengkayang. Capkala terdiri atas enam desa. Akses jalan menuju kecamatan ini bisa dikatakan mudah meskipun kadang ada beberapa jalan yang kondisinya rusak, sedangkan jalan menuju desa-desa di kecamtan ini bervariasi, ada yang jalannya bagus mulus dan ada yang rusak. Berbicara tentang Capkala, kita akan terpesona akan hasil alam yang melimpah, air yang jernih, dan pemandangan bukit serta sawah di sekitanya. Di sini warga-warga Capkala sebagian besar adalah petani karet, kelapa sawit dan padi gunung.
Warga Capkala terdiri atas berbagai ras yang hidup saling berdampingan dari Dayak, Melayu, Cina, Jawa dan lain-lain. Perbedaaan yang menjadikan Capkala semakin indah. Pendidikan di desa ini bisa dikatakan mulai maju. Meskipun tidak termasuk daerah 3T akan tetapi menjadi seorang pengajar di daerah ini tidak semudah dibayangkan. Sebagai pengajar muda kita punya banyak kekuarangan untuk menjadi yang terbaik di mata anak-anak. Awal berada di sana anak-anak begitu antusias melihat kami. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami yang ditempatkan di sana. Kekurangan pengajar sudah menjadi rahasia umum di daerah-daerah Kalimantan apalagi daerah pedalaman. Meskipun tidak terlalu pedalaman sekolah-sekolah di Capkala masih banyak kekurangan guru pengajar.
Sebagai seorang pengajar banyak tantangan yang kita terima setiap harinya, baik di sekolah maupun luar sekolah. Budaya yang berbeda membuat kita harus bisa melebur dan beradaptasi dengan cepat. Contohnya saja, meskipun sudah duduk di bangku menengah atas, siswa-siswi di sini kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Motivasi untuk bangkit muncul di akhir atau menjelang kelulusan. Mereka mempunyai cita-cita setelah menginjak kelas tiga atau dua belas. Hal ini sangat disayangkan karena bagi seorang pendidik penting sekali anak-anak memiliki harapan serta keinginan mewujudkan cita-cita sejak awal untuk menyiapkan bekal mereka dijenjang selanjutnya.
 Namun semangat mereka kadang membuat kami terharu. Ketika dipagi hari sekolah hujan tidak menyurutkan mereka untuk datang ke sekolah meskipun dengan kondisi basah, baju kotor dan kendaraan mogok di jalan. Banyak murid yang berjalan kaki untuk datang ke sekolah. Semangat ke sekolah inilah yang patut diancungi jempol karena itu tidak kita temukan di pulau Jawa yang fasilitas sudah lengkap. Serta semangat mereka bekerja membantu orang tua di kebun. Sungguh ibu banggga pada kalian anak-anak SMA Negeri 1 Capkala.(oleh Sella Prasanti, S.Pd.)

No comments:

Post a Comment

Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Kebebasan setiap individu atas hak-haknya tanpa melanggar atau mengambil hak kebebasan individu lain-Ki HadjarDewantara Leb...