Capkala
merupakan salah satu nama kecamatan di Kabupeten
Bengkayang. Capkala terdiri atas enam desa. Akses jalan menuju kecamatan ini
bisa dikatakan mudah meskipun kadang ada beberapa jalan
yang kondisinya rusak, sedangkan jalan menuju desa-desa di kecamtan ini
bervariasi, ada yang jalannya bagus mulus dan ada yang rusak. Berbicara tentang
Capkala, kita akan terpesona akan hasil
alam yang melimpah, air yang jernih, dan pemandangan bukit serta sawah di sekitanya. Di sini warga-warga Capkala sebagian besar adalah petani karet,
kelapa sawit dan padi gunung.
Warga
Capkala terdiri atas berbagai ras yang
hidup saling berdampingan dari Dayak, Melayu, Cina, Jawa dan lain-lain. Perbedaaan yang menjadikan Capkala semakin indah. Pendidikan di desa
ini bisa dikatakan mulai maju. Meskipun tidak termasuk daerah 3T akan tetapi
menjadi seorang pengajar di daerah ini tidak semudah dibayangkan. Sebagai
pengajar muda kita punya banyak kekuarangan untuk menjadi yang terbaik di mata
anak-anak. Awal berada di sana
anak-anak begitu antusias melihat kami. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kami
yang ditempatkan di sana.
Kekurangan pengajar sudah menjadi rahasia umum di daerah-daerah Kalimantan apalagi daerah pedalaman.
Meskipun tidak terlalu pedalaman sekolah-sekolah di Capkala masih banyak kekurangan guru
pengajar.
Sebagai
seorang pengajar banyak tantangan yang kita terima setiap harinya, baik di
sekolah maupun luar sekolah.
Budaya yang berbeda membuat kita harus bisa melebur dan beradaptasi dengan
cepat. Contohnya saja, meskipun
sudah duduk di bangku menengah
atas, siswa-siswi di sini
kurang sadar akan pentingnya pendidikan. Motivasi untuk bangkit muncul di akhir atau menjelang kelulusan. Mereka
mempunyai cita-cita setelah menginjak kelas tiga atau dua belas. Hal ini sangat
disayangkan karena bagi seorang pendidik penting
sekali anak-anak memiliki harapan serta keinginan
mewujudkan cita-cita sejak awal untuk menyiapkan bekal mereka dijenjang
selanjutnya.
Namun semangat mereka kadang membuat kami
terharu. Ketika dipagi hari sekolah hujan tidak menyurutkan mereka untuk datang
ke sekolah meskipun dengan kondisi basah, baju kotor dan kendaraan mogok di jalan.
Banyak murid yang berjalan kaki untuk datang ke sekolah. Semangat ke sekolah
inilah yang patut diancungi jempol karena itu tidak kita temukan di pulau Jawa
yang fasilitas sudah lengkap. Serta semangat mereka bekerja membantu orang tua
di kebun. Sungguh ibu banggga pada kalian anak-anak SMA Negeri 1 Capkala.(oleh Sella Prasanti, S.Pd.)
No comments:
Post a Comment