Tuesday, January 8, 2019

Pendidikan Tak Berujung


Sebuah pengalaman yang indah bagi saya mengikuti program SM-3T. Tepat pada tanggal 5 September 2016 saya bersama teman-teman berangkat ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat pembagian tugas mengajar Alhamdulillah saya mendapat di SMK Negeri 1 Jagoi Babang, dalam bayangan saya “oh di SMK berati saya bisa menyalurkan ilmu saya di bidang otomotif” namun ternyata di SMK Negeri 1 Jagoi Babang hanya ada Jurusan Teknik Jaringan Komputer. Awalnya saya tidak memiliki bayangan akan mengajar seperti apa. Tapi saya yakin pasti bisa. Di SMK Negeri 1 Jagoi Babang saya mendapat tugas menjadi wali kelas. SMK Negeri 1 Jagoi Babang hanya ada 2 guru PNS yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saja. Tapi itu semua tidak mematahkan semangat saya dalam mengajar. Keadaan tersebut membuat saya bisa berfikir bagaimana caranya membuat anak-anak semangat sekolah, memajukan sekolah, dan membuat orang tua percaya untuk menyekolahkan anaknya di SMK Negeri 1 Jagoi Babang. Ternyata banyak guru-guru yang rela meninggalkan keluarganya demi mencerdaskan anak bangsa. Hidup dengan segala keterbatasan ternyata tidak menghalangi semangat mereka.
            Di SMK Negeri 1 Jagoi Babang terdapat fasilitas asrama guru dan siswa. Karena ada beberapa guru yang rumahnya jauh dan harus membawa keluarganya sehingga harus tinggal di asrama. Sehingga suasana di SMK Negeri 1 Jagoi Babang tidak terlalu sepi. Prinsip hidup saya yaitu “di mana saya tinggal disitulah keluarga baru saya” jadi saya selalu membaur dengan masyarakat. Dari situlah saya bisa merasa senang dan nyaman. Untuk kegiatan setiap hari Minggu atau libur kami bermain dengan siswa. Seringkali siswa mengajak saya dan teman saya untuk pergi ke sungai mencari ikan. Kadang kala saya bersama teman-teman juga pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, atau sekedar pergi ke kota kabupaten.
            Melalui SM-3T Saya menemukan sebuah kehidupan yang baru, kehidupan ini memberikan sebuah arti pengalaman yang sangat luar biasa dan menjadi sebuah pengalaman yang mungkin tidak semua orang bisa mendapatkannya. Saya bisa belajar budaya dan adat istiadat yang sangat berbeda dengan kebudayaan di daerah asal. Saya belajar menghargai dan toleransi. Selain itu saya menemukan keluarga baru di Kabupaten Bengkayang yang sangat ramah yaitu keluarga Bapak Abdurrahman. Setiap liburan kami selalu berkunjung kerumah Pak Rahman. Pak Rahman selalu membimbing kami dan berpesan bahwa dimanapun tempat tugas tetap harus disyukuri. Pak Rahman selalu bilang “jadi orang tu harus serba bisa mas. Seperti prinsip saya ape be yang saya ndak bise. Pilot jak yang belum bise. Karena semua bisa dipelajari jadi harus bisa” Itulah kata-kata ambisi pak Rahman yang selalu teringat bahwa hidup itu harus punya ambisi dan harus serba bisa.
            Itulah pengalaman yang saya dapatkan selama satu tahun mengabdi di daerah perbatasan. Semoga kedepannya saya bisa lebih berkontribusi di bidang pendidikan. Salam MBMI … J(oleh Wahyu Danang Saputro, S.Pd.)


No comments:

Post a Comment

Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Kebebasan setiap individu atas hak-haknya tanpa melanggar atau mengambil hak kebebasan individu lain-Ki HadjarDewantara Leb...