Saturday, February 9, 2019

Harapan Anak Berkebutuhan Khusus di Tapal Batas


Anak adalah anugrah dari tuhan yang luar biasa. Dan setiap orang tua selalu mendambakan memiiki anak yang cerdas, sehat dan sempurna. Tetapi tidak semua anak memiliki kesempurnaan beberapa diantara mereka memiliki keaadaan khusus. Dimasyarakat keadaan itu sering disebut kecacatan.
Tidak ada satupun manusia yang meminta akan terlahir dengan suatu kecacatan pada tubuhnya akan tetapi sering sekali orang tua bersikap tidak peduli terhadap anak mereka yang memiliki kebutuhan khusus, di kota besar masih kita jumpai anak berkebutuhan khusus yang belum bersekolah dan tertangani dengan baik apalagi di daerah 3T (Terdepan Terluar Tertinggal) yang sangat sulit untuk meyakinkan orang tua bahwa anaknya butuh pendidikan. Sering saya jumpai para orang tua di tempat penempatan saya saat mengikuti program SM3T banyak diantara mereka yang berfikir selagi anak masih bisa bekerja dengan tenaga, mereka tidak butuh belajar. Dan mereka juga berfikir untuk apa menyekolahkan anak berkebutuhan khusus hanya membuang buang waktu. Tetapi saya juga belajar dari salah satu orang tua yang yakin untuk menyekolahkan putrinya bernama Belkis yang menyandang tunarungu di SLB Negeri Adil Ka’Talino Bengkayang sementara jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh sekitar 17 km. Beliau berkata bahwa beliau merasa kasihan terhadap putrinya yang melihat adik dan teman temannya bersekolah. putrinya hanya menunggu dirumah dengan wajah sangat sedih tetapi dia tidak bisa berkata pada orang tuanya bahwa ia juga ingin bersekolah. Saat ayahnya membelikan seragam sekolah untuknya dia sangat senang sekali baju merah putih pertama yang dimilikinya sangat berarti untuknya. Hari hari di sekolah belkis sangat bersemangat ayahnya yang bekerja sebagai buruh setiap hari mengantarnya ke sekolah, belkis harus berangkat sebelum jam 6 agar ayahnya tidak terlambat bekerja. Ayahnya bercerita di rumah dia sangat senang memiliki buku, bisa menulis dia sering memamerkan kemampuannya kepada teman teman dan adiknya dengan bahasa isyarat ia berkata “lihatlah sekarang aku sudah bisa menulis”. Dan yang sangat membuat saya bahagia sekarang dia sudah dapat mengerti uang.
Sangat berartinya sekolah bagi belkis, begitu juga bagi anak-anak lainnya. Tetapi untuk mempertahankan SLB Negeri Adil Ka’Talino Bengkayang tidaklah mudah. Banyak hal yang kami pada guru dan kepala sekolah lalui. Gedung SLB yang di bangun pada tahun 2015 dan di buka untuk masuknya siswa baru pada tanggal 7 September 2016, sementara guru guru SM3T baru sampai di Bengkayang pada tanggal 6 September 2016. Sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya merasakan menjadi guru di sekolah baru. Tidak hanya pengalaman mengajar, tetapi juga pengalaman tentang administrasi sekolah. Saya yang dibantu 2 rekan sesama guru SM3T Viki dan Nida belajar banyak hal dari mereka. Walaupun saya lebih tua dari mereka, tetapi saya akui mereka adalah guru yang lebih hebat dari saya.
Di Kabupaten Bengkayang masih banyak anak anak berkebutuhan khusus yang belum bisa bersekolah alasan mereka diantaranya jarak rumah yang sangat jauh, kesadaran orang tua, dan kondisi jalan yang sulit di lewati anak anak. Di SLB Negeri Adil Ka’Talino Bengkayang belum memiliki asrama inilah yang sering dikeluhkan oleh calon wali murid. Diharapkan untuk kedepannya Sekolah ini dapat terus aktif dan tidak ada lagi siswa yang putus sekolah. (Oleh Nisa Kartika Hasanah,S.Pd)


No comments:

Post a Comment

Merdeka Belajar

 Merdeka Belajar Kebebasan setiap individu atas hak-haknya tanpa melanggar atau mengambil hak kebebasan individu lain-Ki HadjarDewantara Leb...