Negara Indonesiaku ini
ternyata sangat luas dan terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat,
kebudayaan dan agama. Menjadi guru di perbatasan Indonesia-Malaysia merupakan
pengalaman yang sangat luar biasa dan bermanfaat. Pengabdian menjadi guru SM-3T
telah menyadarkanku bahwa di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) masih
begitu menyedihkan. Dimulai dari kondisi pembangunan jalan dan fasilitas umum
yang masih lambat, kemudian keadaan dan kualitas pendidikan yang masih belum
baik. Dari sini memang sangat perlu adanya pemerataan kualitas pendidikan yang
baik. Dan salah satu langkah besarnya adalah dengan menempatkan guru-guru yang berkompeten
dan profesional di daerah-daerah tersebut sesuai dengan jumlah guru yang
dibutuhkan.
Saya
pribadi yang telah mengalami menjadi guru di daerah 3T tersebut merasakan
adanya kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik.
Namun itu tidak menyurutkan semangat untuk mewujudkan pemerataan pendidikan
yang berkualitas di seluruh negeri ini. Dan untuk rekan-rekan guru lainya, saya
berpesan dan mengingatkan bahwa kita itu guru harus: menjadi guru yang peduli
terhadap pencapaian siswa. Guru itu harus ikhlas, karena guru ditakdirkan menjadi
pahlawan tanpa tanda jasa. Guru itu harus tanggung jawab karena guru merupakan
harapan kebaikan dari siswa dan orang tuanya. Menjadi guru itu harus bangga,
karena guru merupakan profesi mulia, niatkan dalam hati untuk beribadah. ( oleh Khoirul Madi,
S.Pd.)
No comments:
Post a Comment